"Perangkat digital sudah merambah ke hampir seluruh lini kehidupan kita, termasuk kehidupan religi.
Kita tidak bisa menghindar dari arus perubahan, karena tidak ada yang
abadi selain perubahan itu sendiri, begitu kata orang bijak. Akan
tetapi, bukan berarti kita tidak bisa mengendalikan perubahan.
Orang
Sunda mengatakan hidup harus 'miindung ka waktu mibapa ka zaman',
membangun pola adaptasi atas segala perubahan dengan tanpa menghilangkan
identitas dan karakter.
Untuk itu, kami menghadirkan Al Qur'an
digital di beberapa Mesjid di Kabupaten Purwakarta. Mesjid Al Hidayah di
Desa Margasari dan Mesjid Al Ikhlas di Desa Warungkadu menjadi
percontohan.
Semoga masyarakat sekitar semakin getol dan bersemangat
dalam membaca dan mempelajari makna Kitab Suci Al Qur'an. Pengamalan
dalam kehidupan sehari-hari juga kita dorong.
Hatur Nuhun kepada PT Telkom yang sudah memberikan fasilitas ini'. -Dedi Mulyadi
PURWAKARTA, (PR).- Kabupaten Purwakarta kembali membuat terobosan baru
bidang teknologi aplikasi. Namun aplikasi tersebut tak hanya dalam
bidang sosial, budaya dan ketenagakerjaan saja. Kali ini Purwakarta
luncurkan aplikasi dalam bidang religi, yaitu Alquran digital.
"Perangkat digital sudah merambah ke hampir seluruh lini kehidupan kita,
termasuk kehidupan religi. Dengan demikian perlu ada terobosan baru
dalam bidang religi ini, oleh karenanya Purwakarta menyumbang aplikasi
khusus untuk pembelajaran Alquran," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
saat diwawancarai di Masjid Al Hidayah di Desa Margasari, Kecamatan
Pasawahan, Rabu, 18 Oktober 2017.
Menurut Dedi, sebagai bangsa
Indonesia, masyarakat tidak bisa menghindar dari arus perubahan. Karena
lanjut dia, tidak ada yang abadi selain perubahan tersebut. "Jadi saya
ingin juga kehidupan religi masyarakat di Purwakarta digabungkan dengan
teknologi," ujarnya.
Dengan demikian masyarakat Purwakarta memiliki
sesuatu yang berbeda. Tentunya Alquran digital di masjid-masjid ini,
bisa menjadi langkah awal pemanfaatan teknologi untuk pengembangan
kehidupan religi di Purwakarta.
"Orang Sunda mengatakan hidup harus
'miindung ka waktu, mibapa ka zaman', membangun pola adaptasi atas
segala perubahan dengan tanpa menghilangkan identitas dan karakter,"
ujarnya menambahkan.
Dua desa
Pada peluncuran pertama Alquran
digital ini, baru diaplikasikan di dua desa saja di Purwakarta. Di
antaranya di Desa Margasari pada Masjid Al Hidayah, dan di Desa
Warungkadu pada Masjid Al Ikhlas.
"Ini sebagai langkah awal saja,
tidak menutup kemungkinan nanti semua masjid di Purwakarta memiliki
aplikasi Alquran digital ini. Tujuannya adalah sebagai alat bantu
masyarakat Purwakarta untuk belajar Alquran, tafsir dan terjemah Alquran
yang baik sesuai pemahaman para ulama," ujarnya.
Dedi pun berterima
kasih pada PT Telkom di Purwakarta yang telah membantu membuat aplikasi
Alquran digital ini. "Semoga bisa menjadikan ladang amal bagi PT
Telkom, dan menjadikan PT Telkom menjadi bagian dari kemajuan teknologi
Bangsa Indonesia," ujarnya.
Oleh karenanya, Dedi berharap masyarakat
Kabupaten Purwakarta semakin rajin dalam membaca dan mempelajari makna
kitab suci Alquran. "Alquran pun harus dioptimalkan untuk pengamalan
dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.***
#dedimulyadi7abar1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar