expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 19 Oktober 2017

PEMKAB PURWAKARTA LUNCURKAN APLIKASI AL'QURAN DIGITAL





"Perangkat digital sudah merambah ke hampir seluruh lini kehidupan kita, termasuk kehidupan religi.
Kita tidak bisa menghindar dari arus perubahan, karena tidak ada yang abadi selain perubahan itu sendiri, begitu kata orang bijak. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak bisa mengendalikan perubahan.
Orang Sunda mengatakan hidup harus 'miindung ka waktu mibapa ka zaman', membangun pola adaptasi atas segala perubahan dengan tanpa menghilangkan identitas dan karakter.
Untuk itu, kami menghadirkan Al Qur'an digital di beberapa Mesjid di Kabupaten Purwakarta. Mesjid Al Hidayah di Desa Margasari dan Mesjid Al Ikhlas di Desa Warungkadu menjadi percontohan.
Semoga masyarakat sekitar semakin getol dan bersemangat dalam membaca dan mempelajari makna Kitab Suci Al Qur'an. Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari juga kita dorong.
Hatur Nuhun kepada PT Telkom yang sudah memberikan fasilitas ini'. -Dedi Mulyadi
PURWAKARTA, (PR).- Kabupaten Purwakarta kembali membuat terobosan baru bidang teknologi aplikasi. Namun aplikasi tersebut tak hanya dalam bidang sosial, budaya dan ketenagakerjaan saja. Kali ini Purwakarta luncurkan aplikasi dalam bidang religi, yaitu Alquran digital.
"Perangkat digital sudah merambah ke hampir seluruh lini kehidupan kita, termasuk kehidupan religi. Dengan demikian perlu ada terobosan baru dalam bidang religi ini, oleh karenanya Purwakarta menyumbang aplikasi khusus untuk pembelajaran Alquran," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Masjid Al Hidayah di Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Rabu, 18 Oktober 2017.
Menurut Dedi, sebagai bangsa Indonesia, masyarakat tidak bisa menghindar dari arus perubahan. Karena lanjut dia, tidak ada yang abadi selain perubahan tersebut. "Jadi saya ingin juga kehidupan religi masyarakat di Purwakarta digabungkan dengan teknologi," ujarnya.
Dengan demikian masyarakat Purwakarta memiliki sesuatu yang berbeda. Tentunya Alquran digital di masjid-masjid ini, bisa menjadi langkah awal pemanfaatan teknologi untuk pengembangan kehidupan religi di Purwakarta.
"Orang Sunda mengatakan hidup harus 'miindung ka waktu, mibapa ka zaman', membangun pola adaptasi atas segala perubahan dengan tanpa menghilangkan identitas dan karakter," ujarnya menambahkan.
Dua desa
Pada peluncuran pertama Alquran digital ini, baru diaplikasikan di dua desa saja di Purwakarta. Di antaranya di Desa Margasari pada Masjid Al Hidayah, dan di Desa Warungkadu pada Masjid Al Ikhlas.
"Ini sebagai langkah awal saja, tidak menutup kemungkinan nanti semua masjid di Purwakarta memiliki aplikasi Alquran digital ini. Tujuannya adalah sebagai alat bantu masyarakat Purwakarta untuk belajar Alquran, tafsir dan terjemah Alquran yang baik sesuai pemahaman para ulama," ujarnya.
Dedi pun berterima kasih pada PT Telkom di Purwakarta yang telah membantu membuat aplikasi Alquran digital ini. "Semoga bisa menjadikan ladang amal bagi PT Telkom, dan menjadikan PT Telkom menjadi bagian dari kemajuan teknologi Bangsa Indonesia," ujarnya.
Oleh karenanya, Dedi berharap masyarakat Kabupaten Purwakarta semakin rajin dalam membaca dan mempelajari makna kitab suci Alquran. "Alquran pun harus dioptimalkan untuk pengamalan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.***
#dedimulyadi7abar1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar