expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 28 Oktober 2017

LUAR BIASA DEDI MULYADI MEMANG SOSOK PEMIMPIN YANG BERHATI IKHLAS DAN BERJIWA BIJAKSANA






Ikhlas merupakan salah satu sikap rela dan tulus dalam melakukan sebuah amalan atau ketika menerima sebuah musibah, atau juga satu hasil yang tidak sesuai dengan harapan, yang dilakukan semata-mata mencari keridaan Allah SWT. Meski terlihat sederhana, namun tidak semua manusia bisa menerapkan perasaan ikhlas dalam dirinya. Ini adalah ilmu tertinggi dalam iman diri seorang hamba yang tidak mudah untuk dapat digapai. Suatu amal kecil bisa menjadi besar dengannya. Dan sebaliknya, amalan besar bisa menjadi kecil dengan ketiadaannya.
Sikap iklas ini dalam adat istiadat orang sunda dikenal juga dengan sikap Memusatkan seluruh energi kemanusiaan pada Kemahatunggalan Allah Penguasa Alam Semesta melahirkan karakter hilangnya sifat peng-aku-an dalam diri orang sunda. Hirup kudu sasampeuran, awak ukur sasampayan, sariring riring dumadi, sarengkak saparipolah sadaya kersaning Gusti Nu Maha Suci (Tak ada sedikitpun pengakuan dan keakuan dalam diri). Sifat totalitas ini melahirkan sosok yang bernama Rawayan Jati Ki Sunda.
Semenjak isu keputusan Golkar menjatuhkan pilihan kepada yang lain, rasanya ingin cepat bertemu KI SUNDA (H.Dedi Mulyadi), ingin tahu bagaimana apakah beliau terpukul atau tidak, karena dugaan kita mana mungkin Kang Dedi bisa legowo jika jatahnya untuk mencalonkan diri sebagai Cagub Jabar 2018 malah diberikan kepada yang lain, sementara kawan kawannya yang didaerah telah secara bulat mendukungnya. Biasanya raut rasa kecewa seseorang itu walau bagaimanapun tidak bisa disembunyikan, kitapun bisa melihat hal seperti ini dengan kasat mata.
Namun Subhanallah, tidak hanya saya, ribuan orang dan tentu puluhan wartawan tersontak, yang kita lihat sikap seorang Dedi Mulyadi datar saja, biasa biasa saja, senyum dan keramahannya semuanya tidak ada yang berubah, tidak ada torlontar kalimat kalimat sindiran, kekecewaan terhadap partai Golkar apalagi caci maki, sungguh luar biasa cerminan jiwa ikhlasannya, kebesaran jiwa seorang Dedi Mulyadi ini belum tentu ada pada kandidat calon Gubernur yang lainnya, sebagai seorang ketua DPD I Golkar Jawa Barat, jika mau bisa saja melakukan maneuver maneuver politik untuk mempertahankan posisinya sebagai Calon gubernur dari partai Golkar seperti halnya pada menjelang Pilgub 2013 lalu.
Melihat peristiwa ini malah sebaliknya kita yang tanpa terasa air mata ini keluar, saya milhat seorang wartawan setelah mewancarai Dedi Mulyadi terisak di sudut ruangan. Dari mulai para politisi Golkar, pedagang, ibu ibu, Bapak Bapak yang hadir pada malam itu selalu membicarakan kebesaran jiwa seorang Dedi Mulyadi , rasa simpati, empati , rasa senasib sepenanggungan telah mengalir saat ini dari jutaan masyarakat Jawa Barat kepada Dedi Mulyadi. Sifat ikhlas sumerah diri ini sebelumnya selalu terlontar jauh jauh hari dari Kang Dedi Mulyadi, bahwa semuanya mengikuti saja seperti air yang mengalir. (DKS).
“Bapak tua ini terus menari dalam tabuhan gendang Giri Harja. Saat saya sapa, dia mengaku bernama Obi, warga Batu Nunggal, Kota Bandung.Ia berprofesi sebagai pemulung dengan 6 orang anak, satu menantu dan satu orang cucu. Ia tinggal di Gubuk kecil dengan 10 penghuni. Kemiskinan tidak membuatnya bersedih dan berkeluh kesah. Ia berjalan mengais rezeki tanpa henti. Semoga kebersamaan teman-teman tadi malam mampu mengubah nasib Pak Tua dengan sedikit modal yang dititipkan. Terima kasih Pak Obi, teruslah menari dalam rasa syukur yang tak berhenti berucap”..- Dedi Mulyadi
#dedimulyadi7abar1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar