expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 18 Oktober 2017

BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI BANGGA IPM PURWAKARTA SALAH SATU TERTINGGI DI JAWA BARAT


"Nyukcruk galur mapay laratan, Ki Sunda baris mulangkeun kadigjayaan Tanah Pasundan"
Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) – atau Human Development Indeks (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasi apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Apa Itu Indeks Pembangunan Manusia?
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
IPM diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).
IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar:
Umur panjang dan hidup sehat
Pengetahuan
Standar hidup layak
Apa Saja Manfaat IPM?
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Mengapa Metodologi IPM Diubah?
Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.
PERTAMA
Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan baik.
PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain.
Apa Saja yang Berubah?
Indikator
Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita.
Metode Penghitungan
Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.
Apa Keunggulan IPM Metode Baru?
Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).
Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.


"Pembangunan wilayah tidak saja berorientasi pada infrastruktur tetapi juga manusianya. Karenanya dikenal standar yang namanya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Ini merujuk setidaknya pada Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Harapan Lama Sekolah (HLS), ditambah Pengeluaran Pendapatan per Kapita.
Jika boleh disederhanakan, standar yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup ini hakikatnya meliputi daya hidup, rasa hidup, dan gaya hidup.
Lama hidup adalah tentang masa hidup dan kualitas kesehatannya. Rasa hidup adalah tentang pendidikan yang akan melahirkan pemahaman memaknai hidup. Dan gaya hidup adalah tentang pengeluaran yang dilakukan di kehidupan sehari-hari.
Alhamdulillah setiap tahunnya IPM Kabupaten Purwakarta mengalami kenaikan. Meski hasilnya tidak sebesar wilayah yang memang sejak dulu merupakan kota besar dan populer di Jabar, tetapi pertumbuhannya lebih signifikan.
Bahkan di tahun terakhir (2016) hanya ada 4 kabupaten/kota di Jabar yang mengalami pertumbuhan di atas 1%. Kabupaten Purwakarta salah satu di antaranya". -Dedi Mulyadi

BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI BANGGA IPM PURWAKARTA SALAH SATU TERTINGGI DI JAWA BARAT
PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku merasa senang di akhir masa jabatannya karena persentase kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerahnya bisa mencapai 1,06 persen pada tahun 2016.
Bahkan, kenaikan IPM di atas 1 persen hanya terjadi di empat daerah dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, yakni Kabupaten Purwakarta, Sukabumi, Kota Banjar dan Bogor.
"Kalau dibandingkan dengan Kota Bandung masih jauh, yang hanya naik persentasenya 0,58 persen saja di tahun sama. Persentase kenaikan IPM Purwakarta lebih tinggi dibanding Kota Bandung," jelas Dedi kepada wartawan, Selasa (17/10/2017).
Dedi menambahkan, daerahnya dulu hanya kawasan terpencil yang tak dikenal oleh orang luar. Tentunya berbeda dengan Kota Bandung yang sudah terkenal sejak zaman penjajahan Belanda. Di Bandung sejak dulu sudah dikenal sebagai daerah ibu kota provinsi dan terdapat kampus-kampus terkenal di sana seperti ITB dan Unpad.
"Bandung sudah terkenal sejak dulu masa penjajahan dan sudah menjadi kota favorit sejak lama. Ya, wajar saja jumlah capain IPM-nya sudah angka 80-an. Kalau Purwakarta mah atuh cuma kampung-kampung. Di kampung mengenal jalan aspal juga baru beberapa puluh tahun terkahir," tambah dia.
Bahkan, dirinya menjabat, kata Dedi, masih ada empat kecamatan di wilayahnya yang terisolir dan susah mendapatkan akses jalan. Sampai pada akhir tahun 2016 kemarin baru bisa dibuka jalan baru dengan beton lebar 12 meter sepanjang 72 kilometer.Warga Purwakarta sejak dirinya menjabat pun tercatat sampai 70.000 penduduk tak memiliki listrik, dan di akhir masa jabatannya sekarang, seluruh warganya sudah teraliri listrik.
"Lihat saja di jumlah APBD Purwakarta hanya 1,9 triliun (rupiah). Kalau Bandung kan 7 triliun lebih. Purwakarta mah atuh kampung yang baru dikenal sekarang-sekarang. Ada yang dulu Situ Buleud bekas lokalisasi jadi Taman Air Mancur Sri Baduga sekarang. Terus ada lagi masjid atau Pusdai Cibungur sama bekas lokalisasi yang sekarang dibangun megah. Lihat saja hasilnya," ungkapnya.
Dirinya pun menilai perubahan Purwakarta merupakan hasil sinergitas antara pelayanan pemerintah daerah dengan masyarakatnya selama ini.Bahkan, kata Dedi, dalam masalah berkehidupan toleransi, yang mendapatkan penghargaan sebagai daerah paling toleran adalah salah satu wujud adanya perkembangan di Purwakarta.
"Ah, ada perkembangan segini juga sudah uyuhan. Jadi kalau saya disamakan dengan wali kota Bandung yang terkenal dan wakil gubernur Jabar yang aktris, alhamdulillah saja saya mah," ucap Dedi.
#dedimulyadi7abar1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar