Memang
tidak mudah menumpas jaringan percaloan tenaga kerja ini, sebelumnya
juga telah dibentuk tim busernya di Purwakarta yang melibatkan
Kepolisian untuk memberantas kelompok kelompok ini. mereka memang cara
kerjanya seperti Mafioso terorganisir.dan rapi, dari mulai yang berkedok
penyalur, koperasi, karang taruna,biro jasa, orang dalam perusahaan
sampai oknum Disnaker setempat.
Mudah mudahan saja daerah daerah lainnya dapat mengikuti satu upaya cerdas Kang Dedi Mulyadi dengan memanfaatkan teknologi IT untuk memutus mata rantai percaloan ini,
Akhirnya kita meyakini apabila Kang Dedi kita beri amanah untuk menjadi Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 dapat mengatasi pengangguran di Jawa Barat yang angkanya dari tahun ke tahun terus meningkat. Kecerdasan dan keberanian Dedi Mulyadi dalam mengatasi setiap permasalahan telah menjadikan bahwa beliau yang paling pantas menduduki tahta tertinggi di Gedung Sate Bandung.
Mudah mudahan saja daerah daerah lainnya dapat mengikuti satu upaya cerdas Kang Dedi Mulyadi dengan memanfaatkan teknologi IT untuk memutus mata rantai percaloan ini,
Akhirnya kita meyakini apabila Kang Dedi kita beri amanah untuk menjadi Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 dapat mengatasi pengangguran di Jawa Barat yang angkanya dari tahun ke tahun terus meningkat. Kecerdasan dan keberanian Dedi Mulyadi dalam mengatasi setiap permasalahan telah menjadikan bahwa beliau yang paling pantas menduduki tahta tertinggi di Gedung Sate Bandung.
"Hari ini Pemerintah Kabupaten Purwakarta meluncurkan aplikasi Ogan
Lopian. Salah satu menu yang ada dalam aplikasi tersebut adalah
Sampurasun Bursa Kerja.
Program ini merupakan bagian dari ikhtiar
membangun Purwakarta sebagai Kabupaten Cyber. Setiap warga Purwakarta
dapat mengakses lowongan pekerjaan melalui aplikasi.
Kemudian,
mereka bisa melamar melalui aplikasi tersebut hanya dalam beberapa menit
saja dan terakses langsung dengan perusahaan yang dibutuhkan.
Sistem ini sekaligus menghapus pencaloan tenaga kerja dan menghapus pungli tenaga kerja
Persyaratan berupa foto copy Ijazah, Kartu Kuning dan kelengkapan
administrasi yang lain kami hapuskan. Seluruhnya, bisa dilengkapi ke
perusahaan saat sudah diterima bekerja.
Kekhawatiran beberapa pihak
bahwa sistem ini menyisihkan calon tenaga kerja lokal sangat tidak
beralasan. Justru via aplikasi ini tenaga kerja lokal terlindungi.
Kami memverifikasi setiap pelamar sesuai dengan domisili dirinya dan
domisili perusahaan. Saat domisilinya dekat dengan perusahaan, maka
pelamar tersebut termasuk ke dalam prioritas.
Selamat menikmati kemudahan layanan dari kami. Semoga anda cepat bekerja' -Dedi Mulyadi
PURWAKARTA – Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak pernah
berhenti berinovasi. Pria nyentrik dengan ikat kepala khas-nya itu
kembali membuat sebuah terobosan guna memudahkan pelayanan bagi
masyarakat.
Kebijakan baru yang diluncurkan bupati yang kerap disapa
Kang Dedi itu yakni sebuah aplikasi bursa kerja berbasis teknologi.
Tujuannya, tak lain sebagai membantu untuk memudahkan warganya yang
hendak melamar pekerjaan di suatu perusahaan di wilayah ini.
Dedi
menjelaskan, kebijakan ini sengaja digulirkan. Selain untuk mempermudah
jalur birokrasi saat melamar pekerjaan, hal ini pun sekaligus ikhtiar
dirinya untuk memutus mata rantai praktik percaloan tenaga kerja.
Menurutnya, aplikasi berupa laman internet ini yang diberi nama
'Sampurasun Bursa Kerja' itu akan memudahkan masyarakat untuk mengakses
informasi soal pekerjaan. Ke depan, soal info lowongan kerja tak lagi
berbentuk media berupa papan informasi yang terpasang di kantor dinas,
melainkan diumukan secara online.
"Ke depan, masyarakat yang ingin
mencari informasi lowongan pekerjaan tinggal mengaksesnya melalui
aplikasi tersebut," ujar Dedi saat launching program tersebut di Aula
Janaka, kompleks perkantoran Pemkab Purwakarta, Selasa (17/10/2017).
Dedi menjelaskan, pihaknya pun telah menginstruksikan Disnaker setempat
supaya mengintesifkan koordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada
perihal lowongan pekerjaan. Nantinya, informasi tersebut harus
dipampang di situs tersebut supaya masyarakat terbantu jika ingin
mencari lowongan pekerjaan.
"Kami juga meminta supaya perusahaan
bisa terbuka soal lowongan pekerjaan ini karena lowongan kerja merupakan
hak publik. Jadi, tidak boleh dibuat ribet dan tertutup," tegasnya.
Selain informasi soal lowongan pekerjaan, terang dia, masyarakat pun
bisa sekaligus mengirimkan lamaran melalui aplikasi ini. Rumitnya
birokrasi saat melamar pekerjaan yang selama ini terjadi, merupakan
alasan Kang Dedi membuat aturan tersebut. Ke depan, rekrutmen dan
penempatan tenaga kerja bisa dilakukan dalam satu aplikasi.
"Jadi,
warga yang hendak melamar pekerjaan cukup melalui surat elektronik
saja. Sehingga, tidak ada lagi persayaratan rumit. Tentunya, harus
disesuaikan juga dengan informasi yang dibutuhkan perusahaan yang
dituju,"jelas dia.
#dedimulyadi7abar1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar