expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 15 Oktober 2016

Buku : KANG DEDI MENYAPA JILID 2 Bab 12 : Kita Petik Bintang



Sampurasun... saya sangat bahagia, senang sekali ketemu dengan sekolah yang hijaunya luar biasa, sekolah lingkungan,
sekolah yang punya masa depan. Anda punya sekolah yang banyak pohon, masa depannya luar biasa, kita punya matahari, dan punya kepala sekolah yang kyai. Hari ini juga jadi kebebasan, bebas dan tekanan pelajaran, dan kepusingan, kita menggunakan akademis perasaan hari ini.
Saya dengar juga di sini punya dalang yang terkenal sebagai penerusnya dalang Asep Sunandar sunarya. Saya dengar di sini juga banyak penyanyi. Tiap hari saya sebagai Bupati Purwakarta, tapi kalau sekarang saya jadi pimpinan musik sekolah anak-anak
Ternyata saya juga menemukan orang yang sangat cerdas membaca hadis dengan baik.
Ketika mengatakan manusia lahir dalam keadaan fitrah, kebanyakan fatwa kyai menyamakannya dengan suci. Saya menyampaikan bahwa fitrah itu adalah potensi diri dari setiap manusia.
Kita di sekolah ini, yang disebut pintar itu adalah yang pintar bahasa Inggrisnya, kalau orang soleh yang bisa berbahasa Arab. Sekolah ini harus bisa mengembangkan potensi. Yang jadi dalang, jadi dalang saja tidak jadi masalah. Anda di sini tidak ada yang bodoh, semuanya pintar. Ada yang pintar menari, pintar berkebun, pintar bernyanyi, semua itu adalah potensi. Matahari juga panasnya sangat luar biasa, lumayan berkeringat hari ini, tapi kita akan sehat menghirup udara. Saya juga menciptakan lagu, kalau Soekarno mengatakan gantungkan cita citamu setinggi langit, maka kalau saya tidak. Kita petik bintang itu, kita simpan di saku kita, kita raih masa depan. Memetik bintang.
Disampaikan dalam safari pelajar
di SMAN 2 Cikampek, Karawang,
Pada 9 Februari 2013
#inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar