Kemudian saya katakan inilah pembangunan kita, maka saya
menggagas pembangunan awal itu pembangunan berkarakter, yang di era Pak Jokowi
ini kemudian bergemuruh, bahkan sampai menjadi gagasan Menteri Pendidikan
Nasional tentang pendidikan berkarakter, Saya katakan bahwa pembangunan
berkarakter itu ajaran Siliwangi yang disebut Papat kalimah tunggal, Pertama
manusia harus bersenyawa dengan tanahnya, yang kedua manusia yang bersenyawa
dengan airnya, manusia yang bersenyawa dengan
udaranya, manusia bersenyawa dengan mataharinya dan ketika manusia bersenyawa
dengan keempat hal ini, maka ia bersenyawa dengan Tuhannya. Karena itulah maka
lahirlah yang semuanya berkarakter dari Arsitektur harus menyesuaikan tanah,
air, udara dan matahari. Makanan harus menyesuaikan tanah, air, udara dan
matahari. Bahasa harus menyesuaikan tanah,air udara dan matahari. Pakaian harus
menyesuaikan tanah, air, udara dan matahari, maka Tuhan dan alamnya menjadi
kesatuan yang utuh. Sehingga kita berkata bahwa “Kalau kita ingin berdo’a yang
paling dekat dengan Tuhannya, maka berdo’alah ditempat kita dileluhur kita,
karena kita dilahirkan disini! Bukan disana” saya katakan. -Dedi Mulyadi
#inspirasikangdedi
menggagas pembangunan awal itu pembangunan berkarakter, yang di era Pak Jokowi
ini kemudian bergemuruh, bahkan sampai menjadi gagasan Menteri Pendidikan
Nasional tentang pendidikan berkarakter, Saya katakan bahwa pembangunan
berkarakter itu ajaran Siliwangi yang disebut Papat kalimah tunggal, Pertama
manusia harus bersenyawa dengan tanahnya, yang kedua manusia yang bersenyawa
dengan airnya, manusia yang bersenyawa dengan
udaranya, manusia bersenyawa dengan mataharinya dan ketika manusia bersenyawa
dengan keempat hal ini, maka ia bersenyawa dengan Tuhannya. Karena itulah maka
lahirlah yang semuanya berkarakter dari Arsitektur harus menyesuaikan tanah,
air, udara dan matahari. Makanan harus menyesuaikan tanah, air, udara dan
matahari. Bahasa harus menyesuaikan tanah,air udara dan matahari. Pakaian harus
menyesuaikan tanah, air, udara dan matahari, maka Tuhan dan alamnya menjadi
kesatuan yang utuh. Sehingga kita berkata bahwa “Kalau kita ingin berdo’a yang
paling dekat dengan Tuhannya, maka berdo’alah ditempat kita dileluhur kita,
karena kita dilahirkan disini! Bukan disana” saya katakan. -Dedi Mulyadi
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar