PURWAKARTA, headlinejabar.com
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat yang
kini menjabat sebagai anggota parlemen pusat tersebut ini menyebut
konsep milik Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi sebagai esensi
kultur yang layak diimplementasikan secara nasional. Selama ini
Indonesia selalu direpotkan dengan berbagai persoalan.
"Ini esensi
kultur yang selama ini kita lupakan. Kak Dedi barusan itu mewakili
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pertanian dan Peternakan
sekaligus Menteri Pariwisata. Kak Dedi menyampaikan solusi jangka
panjang persoalan bangsa ini. Itu esensi kultur Pramuka yang harus kita
implementasikan di seluruh tingkatan," jelas Dede dalam peringatan Hari
Jadi Pramuka ke 55 tingkat Jawa Barat dilaksanakan di Taman Pesanggrahan
Padjadjaran Purwakarta, Rabu (12/10/2016).
Sebagai tuan rumah,
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi membuka acara dengan sambutan berisi
ajakan bahwa gerakan Pramuka harus menjadi gerakan entrepreneur.
Alasannya menurut dia, jiwa entrepreneur diperlukan untuk membangun
produktifitas dan kreatifitas kader Pramuka.
Konsep Pendidikan di
Purwakarta menurut Dedi sudah bernafaskan entrepreneurship karena
mengusung kemandirian dan menekan habis sifat konsumerisme di kalangan
pelajar. Hal ini menurut Dedi dibuktikan dengan implementasi ‘Tujuh Hari
Pendidikan Istimewa’ dalam sistem pendidikan di kabupaten yang terkenal
dengan Air Mancur Taman Sri Baduga ini.
“Arah gerakan Pramuka di
Purwakarta sudah menjadi inspirasi bagi pelaksanaan sistem pendidikan.
Kemandirian Pramuka diimplementasikan dengan kemampuan anak-anak Pramuka
Purwakarta untuk beternak, bercocok tanam, bertani. Semua berproduksi
dengan kreatifitas masing-masing sehingga tidak lagi ada konsumerisme di
kalangan pelajar Purwakarta," jelas Dedi.
Khusus untuk Peternakan
menurut Dedi, pihaknya telah menyiapkan bea siswa pendidikan selama tiga
bulan untuk belajar teknik beternak di Australia. Setelah selesai
menempuh pendidikan peternakan, pemerintah daerah menurut dia akan
memberikan satu ekor sapi untuk modal usaha peternakan.
“Rp5 miliar
kita anggarkan untuk bea siswa ke Australia, bagi anak-anak Purwakarta
yang memiliki bakat peternakan. Pulang dari sana kita berikan satu ekor
sapi agar ilmu yang didapat bisa langsung teraplikasi," kata Dedi.
Dalam acara ini berhasil tercipta Rekor MURI kategori membunyikan kode
morse dengan menggunakan kentongan dengan peserta terbanyak yakni 500
orang dan pertama kali dilakukan dalam gerakan Pramuka di dunia.
Piagam penghargaan pun diberikan oleh MURI kepada Bupati Purwakarta Dedi
Mulyadi dan Ketua Kwarda Jawa Barat Dede Yusuf sebagai dua tokoh yang
menginisiasi terciptanya rekor tersebut.
Hadir para tokoh pramuka se
Jawa Barat diantaranya Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf,
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, Walikota
Cimahi Atty Suharti Tochija dan Wakil Walikota Cimahi Sudiarto.
Editor : Dicky Zulkifly
#inspirasikangdedi
Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf mengapresiasi keberhasilan
program Pramuka yang sudah terintegrasi dengan sistem pendidikan di
Purwakarta. Menurut dia, Purwakarta telah berhasil menjadi prototype
keberhasilan beberapa bidang sekaligus yakni pendidikan, pertanian,
peternakan dan pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar