expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 11 Maret 2017

MUDIK PAKAI GEROBAK, PRIA INI MENANGIS SETELAH DI BANTU KANG DEDI MULYADI

Rumah Kang Dedi selalu open house untuk menebar kebaikan

Arah - Abdul Gani (47) warga Kelurahan Kembangan, Kota Surabaya, nekat membawa serta keluarganya berjalan kaki dari Kampung Aren, Lampung Selatan untuk pulang ke daerahnya. Berbekal gerobak berisi pakaian dan beberapa perlengkapan keluarga, ia menempuh perjalanan selama 20 hari sebelum akhirnya sampai di Purwakarta.
Selama menempuh perjalanan antar pulau tersebut, Abdul beserta istri, Nurhayati (33) dan keempat orang anaknya, Dani (8), Fitra (5), Andi (4) dan Udin, balita yang baru berusia 10 bulan hanya mengandalkan belas kasihan orang yang melintas di jalan untuk makan. Sementara untuk beristirahat, Abdul mengaku kerap menggunakan masjid atau kantor desa yang kebetulan mereka lintasi.
“Uang saya tidak cukup untuk membeli tiket perjalanan, saya hanya punya Rp870 ribu, jadi saya belikan gerobak saja seharga Rp650 ribu, yang penting keluarga saya bisa terangkut semua. Sudah 20 hari jalan Pak, untuk makan, sering ada yang memberi, kami jalan sekuatnya saja, biasanya istirahat di masjid atau kantor desa yang kami lewati,” jelas Abdul Gani saat ditemui pagi tadi, Sabtu (11/3) di rumah dinas Bupati Purwakarta, Jalan Gandanegara No 25.
Abdul sendiri sehari-hari berprofesi sebagai buruh bakar arang di Lampung Selatan. Tinggal di mess kontrakan, ia hanya mendapat Rp5 ribu saja untuk satu karung arang bakar yang ia garap. Dalam sehari, rata-rata ia bisa menyelesaikan sebanyak 12 karung arang bakar.
Abdul memiliki keinginan, kelak di Surabaya, ia bisa membuka usaha pembakaran arang sendiri.
“Sudah 1 Tahun 8 bulan saya kerja di Lampung, sehari mendapat Rp60 ribu, untuk membeli gerobak itu pun saya harus menabung. Kalau bisa pulang, saya ingin buka usaha sendiri di Surabaya,” ucapnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung haru dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Abdul meminta agar dibantu biaya untuk pulang dengan menggunakan bus. Sebelumnya, Dedi menawari Abdul agar pulang dengan menggunakan pesawat atau kereta api. Namun, karena ia dan keluarga tidak membawa identitas, tawaran itu urung terlaksana.
“Saya pilih naik bus saja Pak, saya takut naik pesawat, naik kereta pun nggak ada identitas,” ujar Abdul sambil menitikan air mata.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengetahui keberadaan Abdul Gani dan keluarganya melalui laporan warga yang masuk melalui sms center 08121297775 selama dua hari belakangan ini. Segera setelah menerima laporan, ia meminta para camat dan petugas Satpol PP untuk melacak keberadaan Abdul dan membawanya ke rumah dinas.
“Dua hari yang pertama saya dapatkan info lewat sms center, beliau ada di Darangdan, kemarin sore infonya ada di Maracang. Semalam akhirnya ketemu di Pos Pemadam Kebakaran, Jam 22.00 WIB dibawa oleh Satpol PP untuk beristirahat di hotel, pagi ini Alhamdulillah bisa ngobrol,” ujar Dedi.
Tak hanya bisa pulang ke kampung halaman, Abdul Gani pun diberikan modal usaha sebesar Rp5 Juta oleh Bupati Purwakarta untuk membuka usaha pembakaran arang. Sementara gerobak miliknya, akan dikirim melalui jasa pengiriman paket.
#inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar