Ini ketika momen Kang Dadang Supriatna
menyampaikan sambutan pada acara Pentas Seni Budaya Dangiang Ki Sunda
yang berlangsung pada hari Jum'at, tanggal 24 Maret 2017 yang
berlangsung di Desa Tegalluar, Sapan, Kab.Bandung.
Banyak hal yang disampaikan dalam kata sambutan tersebut, salah satunya ingin saya kutip karena sangat menarik. kurang lebihnya kalimatnya seperti ini:
"Kang Dedi ayeunamah Sapan banjir deui, ayeunamah tos waktosna, supados Sapan teu banjir deui, Kang Dedi kedah maju dina Pilgub Jabar 2018"..satuju? sontak di jawab oleh ribuan penonton yang memadati di acara tersebut menjawab dengan, satuju.....
Banyak hal yang disampaikan dalam kata sambutan tersebut, salah satunya ingin saya kutip karena sangat menarik. kurang lebihnya kalimatnya seperti ini:
"Kang Dedi ayeunamah Sapan banjir deui, ayeunamah tos waktosna, supados Sapan teu banjir deui, Kang Dedi kedah maju dina Pilgub Jabar 2018"..satuju? sontak di jawab oleh ribuan penonton yang memadati di acara tersebut menjawab dengan, satuju.....
Yang membuat saya
kaget melihat sikap Kang Dedi Mulyadi ketika kalimat tersebut terlontar,
Kang Dedi Mulyadi yang tadinya berseri seri mengobrol sambil mengumbar
canda pada acara tersebut, langsung menundukan muka, wajahnya berubah
180 derajat menjadi muram, seperti ada kegundahan jari tangannya diremas
remas.
Dari pristiwa ini saya menyadari hal ini secara nyata, jadi
apa yang ditulis oleh media selama ini, sering kita baca Kang Dedi
selalu merendahkan diri bila ditanya oleh wartawan tentang Pilgub Jabar,
Kang Dedi sering menjawab, kumaha kersaning gusti Allah we, Kang Dedi
Mulyadi sering menjawab mengikuti saja seperti air yang mengalir, Kang
Dedi sering menjawab, saya mah apa atuh hanya orang desa, Kang Dedi
sering menjawab fokus kerja saja diakhir masa jabatannya sebagai Bupati
Purwakarta, ini bukan kalimat pencitraan yang terlontar dari mulut Kang
Dedi, tapi merupakan sikap Kang Dedi yang tidak berambisi mengejar
jabatan, padahal kita tahu Kang Dedi Mulyadi banjir dukungan dari
berbagai elemen masyarakat, politisi, tokoh masyarakat maupun ormas
untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018.
Dari sikap Kang Dedi malam itu
tergambar bahwa Kang Dedi Mulyadi bukanlah sosok oportunis yang haus
akan jabatan, Kang Dedi memandangnya jika jabatan merupakan taqdir dari
sang maha pencipta, Kang Dedi menyikapinya bahwa pengabdian itu tidak
berarti harus memiliki jabatan yang lebih tinggi dari saat ini, Kang
Dedi melihatnya jabatan itu merupakan satu amanah, yang memiliki
tanggung jawab moral yang teramat berat.
Kemudian saya menduga
berdasarkan apa yang sering saya lihat belum lama ini, seandainya saja
bukan Kang Dedi, tapi kandidat lain yang berambisi maju di Pilgub Jabar
2018, ada tokoh masyarakat, politisi seperti Pak Dadang Supriatna yang
mengelu elukan dihadapan ribuan penonton untuk maju dalam Pilgub Jabar
2018, mungkin sudah menunjukan satu eforia yang sangat luar biasa,
mungkin kata bahasa Sundanamah "Teu sirikna anjrag ajragan, tidak dingin
seperti Kang Dedi. Peristiwa ini membuat mata saya berkaca kaca,
sungguh luar biasa saya baru mengetahuinya secara langsung kebesaran
jiwa seorang Dedi Mulyadi itu, sampai acara ini selesai tak ada kalimat
ucapan terima kasih dari Kang Dedi mengenai kalimat yang mensuport
dirinya untuk maju di Pilgub Jabar 2018, Kang Dedi malam itu sama sekali
seperti tidak ingin membahasnya, sekali lagi sungguh luar biasa sikap
Kang Dedi Mulyadi ini, benar benar seorang Dangiang Ki Sunda yang rendah
hati.(DKS)
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar