PURWAKARTAPOST.CO.ID-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar
Jawa Barat, Dedi Mulyadi secara kontekstual sudah dipastikan akan maju
pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018. Hanya saja bagi Partai
Golkar butuh waktu untuk melakukan deklarasi pencalonan ketuanya,
tinggal menunggu waktu saja.
Pengamat politik Asep Solahudin
mengatakan kekuatan politik dan tingkat pengenalan Dedi Mulyadi kepada
masyarakat sudah sangat baik. Pasalnya selain menjabat ketua DPD Partai
Golkar Jawa Barat, Dedi pun dikenal sebagai budayawan yang kerap
blusukan ke pelosok daerah. Dua modal itu menjadi alasan tepat bagi
Partai Golkar untuk mendeklarasikan Dedi Mulyadi maju di Pilkada
Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018.
Namun menurut Asep Solahudin
untuk awal tahun 2017 ini dia melihat Dedi Mulyadi lebih berhati-hati
untuk deklarasi pencalonan maju di Pilgub Jabar 2018. Mencari momentum
yang tepat menjadi alasan kuat dalam politik. Pasalnya urusan politik
tidak saja berawal dari kesiapan partai mengusung nama, melainkan dari
respon politik yang berkembang di public.
Meski begitu, menurut dia, Dedi akan memilih berhati-hati untuk
menyatakan kesiapannya maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat, walaupun
ia sudah mengantongi dukungan dari internal kader Partai Golkar Jawa
Barat.
“Saya kira dia akan menunggu momentum yang tepat,” tutur Asep Solahudin, Senin (6/3/2017) di UIN Syarif Hidayatullah, Bandung.
Belajar dari pengalaman
Sikap kehati-hatian Dedi, menurutnya bukan tanpa dasar, ia berujar
bahwa sikap ini didasari oleh pertimbangan rasional pria yang akrab
disapa Kang Dedi itu dalam melihat konstelasi politik di Jawa Barat.
Lebih jauh ia mengungkapkan pencalonan Ketua DPD Partai Golkar
sebelumnya, Irianto MS Syafiudin atau akrab disapa Kang Yance menjadi
refleksi bagi Dedi untuk menentukan langkah selanjutnya. Pengalaman
adalah guru yang paling terbaik. Pepatah itu menguatkan bagi siapapun
termasuk Dedi Mulyadi untuk belajar dari pendahulunya di Golkar. Pada
konteks Pilgub Jabar tentu nama Yance bukanlah hal baru. Lantaran Yance
diketahui pernah maju pada Pilgub Jabar 2013 namun sayang tidak mendapat
suara yang lebih baik dari calon gubernur petahana.
Saat itu,
posisi Yance di internal Partai Golkar tidak mampu mengantarkannya
menuju kursi Gubernur Jawa Barat. Padahal, selain menjabat sebagai ketua
partai, Yance pun terbilang sukses membangun Kabupaten Indramayu.
Bedanya menurut Asep Solahudin, Dedi Mulyadi memiliki banyak energi
untuk mencari dukungan sebanyak-banyaknya dari tokoh dan public Jawa
Barat. Ketokohan Dedi Mulyadi sebagai budayawan di Jawa Barat memberi
nilai tambah bagi Dedi. Tambahan lainnya bahwa Dedi Mulyadi memiliki
usia yang lebih muda daripada Yance. Bahkan Dedi Mulyadi sudah banyak
dikenal masyarakat Jawa Barat dari pelosok daerah.
“Modalnya sudah
sama seperti Pak Yance, tetapi Dedi ini punya kelebihan, dia sangat
energik melakukan kunjungan-kunjungan ke pelosok Jawa Barat. Ini penting
untuk menaikan elektabilitas,” paparnya.
Pengamat politik Prof Asep Warlan menyebut nama-nama yang
berpotensi maju pada Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang adalah Deddy
Mizwar, Ridwan Kamil, Dede Yusuf, Dedi Mulyadi dan TB Hasanudin.
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar