expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 27 Maret 2017

KANG DEDI MULYADI AKAN MEMBAWA PERTANIAN DI JAWA BARAT SEMAKIN MAJU DAN MODERN JUGA NASIB BURUH TANINYA AKAN BERUBAH

Saat pertama kali bertemu dengan Kang Dedi Mulyadi, beliau mengatakan bahwa untuk Jawa Barat ini lebih membutuhkan para Insinyur ahli irigasi dan para insinyur ahli pertanian, kenapa demikian? Karena Jawa Barat merupakan provinsi sebagai lumbung padi nasional. Namun disisi lain nasib para petaninya masih sangat memprihatinkan, seperti yang terjadi di salah satu Kabupaten di Jawa Barat Indramayu, dikenal dengan sebutan daerah lumbung padi nasional. Daerah ini memiliki lahan seluas 204.011 hektar, dan 110.877 hektar atau 54,35 persen di antaranya sawah tadah hujan.
Melihat luasan sawah di Indramayu, wajar jika daerah ini menjadi penghasil beras terbesar di Jawa Barat. Produksinya setiap tahun rata-rata mencapai 1,7 juta ton.
Beras tersebut disebar ke beberapa daerah di Jawa Barat, terutama memenuhi kebutuhan Jakarta.
Namun, sebagai salah satu pemasok beras terbesar, nasib petani Indramayu tidak mujur. Mereka memproduksi beras berkualitas, tapi mereka tercatat sebagai penerima beras untuk rakyat miskin (raskin) terbanyak di Jabar, tidak hanya Indramayu, Karawang dan Kabupaten Subang juga demikian.(Hasil pengamatan Kang Dedi Mulyadi)
Kang Dedi Mulyadi menganggap selama ini ada yang salah dengan tata kelola pertanian di Jawa Barat, khususnya yang menyangkut nasib para petaninya, baik itu petani sebagai pemilik lahan maupun sebagai buruh tani,
Di Purwakarta telah di terapkan Kang Dedi Mulyadi sistem asuransi pertanian dimana prodak pertanian para petani seperti padi diasuransi ini untuk mengantisipasi gagal panen yang disebabkan hama maupun bencana. kang Dedi memahami betul bagaimana menderitanya para petani bila gagal panen, harapan untuk makan apalagi untuk membayar upah, membeli bibit atau obat hama boleh pinjam dari rentenir.
Kang Dedi Mulyadi juga selama ini selalu menyuarakan agar ada standarisasi upah untuk para buruh tani, memang selama ini masalah pengupahan kepada para buruh tani ini belum diatur oleh Undang undang. sehinga pengupahannya terkadang tidak manusiawi.
Saya yakin seandainya beliau diberi amanah menjadi Gubenur Jawa Barat, pertaian di Jawa Barat akan semakin maju dan modern juga nasib para buruh taninya akan berubah. (DKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar