expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 20 Maret 2017

MENUJU TAHTA DI GEDUNG SATE (Prediksi Pilgub Jabar 2018)

Tulisan ini hanya sekeder prediksi dari orang awam untuk menunjukan rasa cinta terhadap tanah Pasundan tempat kita bernaung juga kepada para tokoh dan calon pemimpinnya.

Kita mulai dari Kang Emil yang pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2017 telah resmi maju dalam Pilgub Jabar 2018 diusung oleh partai Nasdem dengan slogan tanpa Mahar. dukungan Partai Nasdem ini tentu masih kurang, mengingat Partai Nasdem di DPRD Provinsi Jawa Barat meraih 5 kursi, kemudian kita juga sering membaca di media masa tentang komunikasi politik antara Kang Emil dengan PDIP. Seandainya PDIP jadi mendukung Kang Emil rasanya tidak mungkin dengan tidak menempatkan Pak Tubagus sebagai wakilnya, masa sebagai partai pemenang pemilu di Jawa Barat sama sekali tidak ada kadernya yang duduk di puncak kekuasaan di Jawa barat, minimal ya wakilnya seperti halnya yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang menempatkan Pak Jarot sebagai wakilnya Pak Ahok. Untuk Kang Emil partai pendukungnya yaitu PDIP 20 Kursi dan Partai Nasdem 5 kursi, sudah memenuhi persyaratan Undang Undang bila dijumlahkan menjadi 25 kursi, Jadi wacana pasangan Kang Emil Dessy Ratna Sari tidak mungkin terjadi.
Untuk Wacana pencalonan Bang Jak (Pak Haji Dedi Mizwar) dan Bu HJ.Netty Heryawan kedua tokoh ini tidak mungkin pecah kongsi, ada kemungkinan kedua tokoh ini maju sebagai bakal calon Gubernur dan wakilnya, sudah pasti diusung sang juara bertahan PKS dan kemungkinan Partai Gerindra mengingat kedekatan Pak Aher dengan Pak Prabowo, jumlah kursinya PKS 12 dan Partai Gerindra 11 dijumlahkan menjadi 23 kursi sudah memenuhi persyaran.
Melihat pada koalisi di Pilkada 2017 Partai Demokrat dengan kekuatan 12 kursi ada kemungkinan akan mengusung calonnya sendiri mungkin Kang Dede Yusuf atau putra Pak SBY sendiri, ada kemungkinan juga untuk Pilgub Jabar 2018 akan terjadi lagi koalisi seperti di Pilkada DKI 2017 yaitu dengan PPP yang memiliki 9 kursi , PKB yang memiliki 7 kursi dan PAN 4 kursi. Apabila koalisi ini benar terjadi tentu PPP mempunyai posisi tawar yang tinggi untuk mengajukan minimal bakal calon wakil Gubenur apalagi kita sering baca Bupati Tasikmalaya yang merupakan kader PPP berkeinginan sekali menduduki tahta di Gedung sate, jadi kemungkinan PAN tidak akan gabung karena Dessy Ratna Sari tentu akan kalah bersaing.
Pada Pilgub Jabar 2018 ini juga bisa saja terjadi Poros tengah jilid 2, merupakan koalisi gabungan partai partai berbasis masa Islam yaitu bilamana terjadi koalisi antara PPP, PKB dan PAN ketiga partai ini juga bila berkoalisi sudah memenuhi persyaratan yang diatur Undang Undang yaitu 20 kursi (PPP 9 kursi, PKB 7 dan PAN 4 kursi) Bila koalisi ini terjadi tentu Dessy Ratna sari yang merupakan kader PAN yang juga memiliki elektabilitas yang tinggi pada Pilgub Jabar 2018 akan tampil sebagai maskotnya.
Terakhir kita menerka nerka langkah Partai Golkar bagaimana dalam Pilgub Jabar 2018? Kita semua mengharapkankan Partai Golkar akan konsisten mengusung KI Sunda Kang Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubenur Jawa Barat priode 2018-2023, Kang Dedi merupakan asli geutih Sunda sudah tidak perlu lagi kita uraikan berbagai prestasi yang telah ditorehkankan selama dalam kiprahnya menjadi Bupati Purwakarta selama 2 priode sejak tahun 2008.
Kang Dedi Mulyadi telah menjadi tokoh Sunda, tokoh Jawa Barat dimana beliau telah melangkahkan kakinya dari ujung timur ke ujung barat, dari ujung selatan ke ujung utara diwilayah Jawa Barat memberikan pencerahan, hiburan dan bantuan.
Kita mengharapkan juga mendo’akan semoga Partai Golkar menjadi pemenang pada Pilgub Jabar 2018, mengingat bahwa Jawa Barat merupakan lumbung suaranya partai Golkar dan semoga juga koalisi yang dibangun merupakan koalisi yang dapat mendongkrak perolehan suara pada Pilgub 2018, Partai Golkar yang hanya perlu 3 kursi lagi untuk dapat mengusung calonnya, semoga tidak salah memilih partai dalam berkoalisi, terutama untuk memilih siapa yang menjadi wakil Gubernurnya sebagai pendamping Kang Dedi Mulyadi, melihat dari kemungkinan kemungkinan koalisi yang akan terbangun oleh partai yang lainnya, Partai Golkar paling memungkinkan untuk berkoalisi dengan partai PAN yang memiliki figur Dessy Ratna Sari yang menurut survey memiliki elektabilitas yang tinggi untuk Pilgub Jabar 2018, dimana kita juga harus belajar dari Pilgub Jabar sebelumnya, bahwa sosok artis masih menjadi faktor penentu kemenangan pada pemilihan Gubenur Jawa Barat.
Sekali lagi ini hanya sekedar prediksi awal karena baru Kang Emil yang memproklamirkan dirinya maju di Pilgub Jabar 2018, prediksi ini juga bisa saja benar benar meleset dari faktanya nanti di tahun 2018, karena dalam dunia politik dan kekuasaan tidak ada musuh atau kawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan untuk dapat meraih kekuasaan. Terlepas dari berbagai prediksi, harapan kita semua sebagai warga Jawa Barat semoga Pilgub Jabar 2018 aman , damai dan dapat melahirkan pemimpin yang amanah, bersih dan mencintai rakyatnya. (DKS)
Geura Tabeuh Goong maneh Jalu!!!!!
#inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar