Kenapa Dedi Mulyadi belum menentukan sikapnya untuk maju dalam Pilgub
Jabar 2018? Terakhir bahasa diplomatisnya "ingin melihat respon
masyarakat", Padahal dukungan terus mengalir terutama dari organisasi
organisasi atau Ormas uderbow Partai Golkar, Kang Dedi memang saat ini
telah menduduki Ketua DPD I Golkar Jawa Barat 2016-2021. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan
Kepala Daerah, partai politik harus memiliki 20 persen kursi untuk
dapat mengusung pasangan calon. Jadi suara Golkar yang saat ini
mendapatkan 17 kursi di DPRD Provisi Jawa Barat, belumlah cukup untuk
mengusung calonnya, dalam hal ini di perlukan koalisi dengan Parpol
lainnya.
Memang Partai Golkar untuk mengusung calonya maju dalam
Pilgub Jabar 2018 hanya memerlukan 3 kursi lagi, kukarangan persyaratan
ini sudah cukup apabila mengajak Nasdem yang memiliki 5 kursi atau
Partai Hanura yang memiliki 3 kursi di DPRD I Jawa Barat, kedua partai
ini memang secara historis merupakan sempalan Partai Golkar, jadi
kemungkinan akan lebih mudah diajak berkoalisi
Bagaimana dengan
partai besar lainnya seperti PDIP yang memiliki 20 kursi Gerindra 11
kursi, PKS 12 kursi dan Demokrat 12 kursi, Partai partai ini kemungkinan
telah memiliki jagoannya sendiri, apalagi PKS yang merupakan Partainya
Pak Aher. Demokrat dengan Kang Dedenya, PDIP mungkin Pak Tubagus,
sebenarnya kalau boleh sumbang saran lebih baik meloby Partai Gerindra
mengingat antara Kang Dedi dengan Pak Prabowo secara pribadi sangat
dekat, meski pada Pilgub Jabar 2018 nanti Gerindra mungkin saja
mengusung jagonya sendiri Kang Emil misalnya. atau PAN yang memiliki 4
kursi tapi memiliki figur unggulan Dessy Ratna Sari yang menurut survey
memiliki elektabilitas yang baik di Pilgub Jabar 2018, maupun PPP yang
memiliki 9 kursi namun belum terdengar memiliki jagonya untuk diusung.
Menilik dari analisa di atas untuk cepat cepat menentukan sikap dalam
turut serta menjadi kontestan dalam Pilgub Jabar 2018 memang perlu
strategi politik yang sangat cerdas, sehingga koalisi yang terbangun
merupakan satu kekuatan politik untuk dapat mengatarkan kemenangan, jadi
kita memaklumi sikap Kang Dedi Mulyadi saat ini yang lebih memilih wait
and see, terlepas dari semua itu Kang Dedi Mulyadi dibandingkan dengan
kandidat kandidat lainnya telah memiliki modalnya besar yaitu
kedudukanya sebagai Ketua DPD I Jawa Barat, disisi lain tentu kita juga
meyakini Kang Dedi Mulyadi sebagai politisi kawakan yang kental
pengalaman tentu lebih memahami semua ini. (DKS).
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar